Tanaman C3
Fotosintesis
ini disebut mekanisme C3, karena molekul yang pertama kali terbentuk setelah
fiksasi karbon adalah molekul berkarbon 3, 3-fosfogliserat. Kebanyakan tumbuhan
yang menggunakan fotosintesis C3 disebut tumbuhan C3. Dalam fotosintesis C3
berbeda dengan C4,pada C3 karbon dioxida masuk ke siklus calvin secara
langsung. Struktur kloroplas pada tanaman C3 homogen. Tanaman C3 mempunyai
suatu peran penting dalam metabolisme, tanaman C3 mempunyai kemampuan
fotorespirasi yang rendah karena mereka tidak memerlukan energi untuk fiksasi
sebelumnya. Tanaman C3 dapat kehilangan 20 % carbon dalam siklus calvin karena
radiasi, tanaman ini termasuk salah satu group phylogenik. Konsep dasar reaksi
gelap fotosintesis siklus Calvin (C3) adalah sebagai berikut: CO2 diikat oleh
RUDP untuk selanjutnya dirubah menjadi senyawa organik C6 yang tidak stabil
yang pada akhirnya dirubah menjadi glukosa dengan menggunakan 18ATP dan 12
NADPH.Siklus ini terjadi dalam kloroplas pada bagian stroma.Untuk menghasilkan
satu molekul glukosa diperlukan 6 siklus C3.
Berikut
tahap-tahap secara lengkap yang terjadi pada tahapan siklus Calvin pada tanaman C3;
Fase 1:
fiksasi karbon, Siklus calvin memasukkan setiap molekul CO2dengan
menautkannya pada gula berkarbon 5 yang dinamai ribose bifosfat(RuBP). Enzim
yang mengkatalis langkah ini adalah rubisko.produknya adalah intermediet
berkarbon 6 yang demikian tidak stabil hinggga terurai separuhnya untuk
membentuk 2 molekul 3-fosfogliserat.
FaseII:
reduksi, setiap molekul3-fosfogliserat menerima gugus fosfat baru. Suatau enzim
mentransfer gugus fosfat dari ATP membentuk 1,3-bifosfogliserat sebagai
produknya. Selanjutnya sepasang electron disumbangkan oleh NADPH untuk
mereduksi 1,3-bifosfogliserat menjadi G3P. G3P ini berbentuk gula berkarbon 3.
Hasilnya terdapat 18 karbon karbohidrat , 1molekulnya keluar dan digunakan oleh
tumbuhan dan 5 yang lain didaur ulang untuk meregenerasi 3 molekul RuBP
FaseIII:
Regenerasi RuBP, Dalam suatu rangkaian reaksi yang rumity, rangkan karbon yang
terdiri atas 5 molekul G3P disusun ulang oleh langkah terakhir siklus Calvin
menjadi 3 molekul RuBP. Untuk menyelesaikan ini, siklus ini menghabiskan 3
molekul ATP . RuBP ini siap menerima CO2 kembali.
CO2
RuBP
3-fosfogliserat
5 molekul
G3P
1,3-bifosfogliserat
6 molekul
G3P
1 molekul
3PGL
Senyawa
organik lain
Glukosa
Siklus fiksasi karbon C3
Tanaman C4
Tumbuhan
C4 dinamakan demikian karena tumbuhan itu mendahului siklus
Calvin yang menghasilkan asam berkarbon -4 sebagai hasil pertama fiksasi CO2 dan
yang memfiksasi CO2 menjadi APG di sebut spesies C3,
sebagian spesies C4 adalah monokotil (tebu, jagung, dll)Reaksi
dimana CO2 dikonfersi menjadi asam malat atau asam aspartat
adalah melalui penggabugannya dengan fosfoeolpiruvat (PEP) untuk membentuk
oksaloasetat dan Pi. Enzim PEP-karboksilase ditemukan pada setiap sel tumbuhan
yang hidup dan enzim ini yang berperan dalam memacu fiksasi CO2 pada
tumbuhan C4. enzim PEP-karboksilase terkandung dalam jumlah yang
banyak pada daun tumbuhan C4, pada daun tumbuhan C-3 dan pada akar,
buah-buah dan sel – sel tanpa klorofil lainnya ditemukan suqatu isozim dari
PEP-karboksilase. Reaksi untuk mengkonversi oksaloasetat menjadi malat
dirangsang oleh enzim malat dehidrogenase dengan kebutuhan elektronnya
disediakan oleh NHDPH. Oksaleasetat harus masuk kedalam kloroplas untuk
direduksi menjadi malat.
Pembentukkan
aspartat dari malat terjadi didalam sitosol dan membutuhkan asam amino lain
sebagai sumber gugus aminonya. Proses ini disebut transaminasi.
Pada
tumbuihan C-4 terdapat pembagian tugas antara 2 jenis sel fotosintetik, yakni :
- sel mesofil
- sel-sel bundle sheath/ sel seludang-berkas pembuluh.
Sel
seludang berkas pembuluh disusun menjadi kemasan yang sangat padat disekitar
berkas pembuluh. Diantara seludang-berkas pembuluh dan permukaan daun terdapat
sel mesofil yang tersusun agak longgar. Siklus calvin didahului oleh
masuknya CO2 ke dalam senyawa organic dalam mesofil.
Langkah
pertama ialah penambahan CO2 pada fosfoenolpirufat (PEP) untuk
membentuk produk berkarbon empat yaitu oksaloasetat, Enzim PEP karboksilase
menambahkan CO2 pada PEP. Karbondioksida difiksasi dalam
sel mesofil oleh enzim PEP karboksilase. Senyawa berkarbon-empat-malat, dalam
hal ini menyalurkan atom CO2 kedalam sel seludang-berkas
pembuluh, melalui plasmodesmata. Dalam sel seludang –berkas pembuluh, senyawa
berkarbon empat melepaskan CO2 yang diasimilasi ulang kedalam
materi organic oleh robisco dan siklus Calvin.
Dengan
cara ini, fotosintesis C4 meminimumkan fotorespirasi dan
meningkatkan produksi gula. Adaptasi ini sangat bermanfaat dalam daerah panas
dengan cahaya matahari yang banyak, dan dilingkungan seperti inilah tumbuhan C4 sering
muncul dan tumbuh subur. Pada tumbuhan ini senyawa pertama yang terbentuk
setelah jangka waktu pelaksanaan fotosintesis yang sangat pendek, bukanlah
senyawa 3-C asam fosfogliserat (PGA), melainkan senyawa 4-C asam oksaloasetat
(OAA). Metode alternatif fiksasi karbon dioksida untuk fotosintesis ini disebut
jalur Hatch-Slack. Tumbuhan yang menggunakan jalur ini disebut tumbuhan C4 atau
tumbuhan 4 karbon.
Sintasis
C4 diawali fiksasi CO2 oleh enzim karboksilase PEP ke PEP (fosfenol piruvat) di
khloroplast jaringan mesofil. Produk fiksasi CO2 pada tanaman C4 adalah asam oksaloasetat (AOA) yaitu asam berkarbon
empat:
PEP +
CO2 asam oksaloasetat
Oksaloasetat
diubah menjadi malat, aspartat asam malat, atau aspartat, kemudian ditranspor
dari khloroplast ke berkas selubung. Malat kemudian diubah menjadi piruvat
dengan membebaskan CO2. Molekul CO2 masuk ke dalam siklus Calvin,sedangkan
piruvat berdifusi ke jaringan mesofil dan bergabung dengan sebuah fosfat yang
berasal dari ATP untuk memperbaharui PEP.
Pada
suhu 45C atau lebih tinggi,tumbuhan dengan sintesis C4 menghasilkan enam kali
lebih banyak glukosa daripada tumbuhan C3 pada lingkungan yang kekurangan air
dan nutrisi yang terbatas.
TANAMAN
CAM
Berbeda
dengan gerakan stomata yang lazim, stomata tumbuhan CAM membuka pada malam
hari, tetapi menutup pada siang hari. Pada malam hari jika kondisi udara kurang
menguntungkan untuk transpirasi, stomata tumbuhan CAM membuka, karbon dioksida
berdifusi ke dalam daun dan diikat oleh sistem PEP karboksilase untuk membentuk
AOA dan malat. Malat lalu dipindahkan dari sitoplasma ke vakuola tengah sel-sel
mesofil dan di sana asam ini terkumpul dalam jumlah besar. Sepanjang siang hari
stomata menutup, karena itu berkuranglah kehilangan airnya, dan malat serta
asam organik lain yang terkumpul didekarboksilasi agar ada persediaan karon dioksida
yang langsung akan diikat oleh sel melalui daur Calvin.Beberapa spesies
tumbuhan mempunyai sifat yang berbeda dengan kebanyakan tumbuhan lainnya, yakni
Tumbuhan ini membuka stomatanya pada malam hari dan menutupnya pada siang hari.
Kelompok tumbuhan ini umumnya adalah tumbuhan jenis sukulen yang tumbuh da
daerah kering. Dengan menutup stomata pada siang hari membantu tumbuhan ini
menghemat air, dapat mengurangi laju transpirasinya, sehingga lebih mampu
beradaptasi pada daerah kering tersebut.Selama malam hari, ketika stomata
tumbuhan itu terbuka, tumbuhan ii mengambil CO2 dan
memasukkannya kedalam berbagai asam organic. Cara fiksasi karbon ini
disebut metabolisme asam krasulase,atau crassulacean acid
metabolism (CAM).
Dinamakan
demikian karena metabolisme ini pertama kali diteliti pada tumbuhan dari famili
crassulaceae. Termasuk golongan CAM adalah Crassulaceae, Cactaceae,
Bromeliaceae, Liliaceae, Agaveceae, Ananas comosus, dan Oncidium lanceanum.
Jalur CAM
serupa dengan jalur C4 dalam hal karbon dioksida terlebih
dahulu dimasukkan kedalam senyawa organic intermediet sebelum karbon dioksida
ini memasuki siklus Calvin. Perbedaannya ialah bahwa pada tumbuhan C4,
kedua langkah ini terjadi pada ruang yang terpisah. Langkah ini terpisahkan
pada dua jenis sel. Pada tumbuhan CAM, kedua langkah dipisahkan untuk
sementara. Fiksasi karbon terjadi pada malam hari, dan siklus calvin
berlangsung selama siang hari.
Berikut beberapa perbedaan dalam Fiksasi CO2 oleh
tanaman C3,dan C4.
No
|
Sifat-sifat
|
C3
|
C4
|
1
|
Jalur utama fiksasi CO2
|
C3
|
C3 + C4
|
2
|
Hasil pertama fiksasi CO2
|
PGA
|
Oksaloasetat
|
3
|
Molekul penerima CO2
|
RuBP
|
PEP
|
4
|
Enzim pada fiksasi CO2
|
RuBP karboksilase
|
PEP karboksilase
|
5
|
O2 sebagai penghambat fotosintesis
|
ya
|
Tidak
|
6
|
Fotorespirasi
|
tinggi
|
Rendah
|
7
|
Fotosintesis maksimum
|
10 – 40 ppm
|
30 – 90 ppm
|
8
|
Suhu opt. Fotosintesa
|
15 – 30 oC
|
30 – 45 oC
|
9
|
Kebutuhan cahaya untuk fotosintesis
|
10 –40 % chy. Mthr. Pnh
|
Cahaya matahari penuh
|
10
|
Reaksi stomata thd CO2
|
Kurang peka
|
Lebih peka
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar