Kamis, 30 Januari 2014

MAKALAH PRINSIF-PRINSIF EKONOMI PETERNAKAN


                                                                             BAB 1
PENDAHULUAN

I. 1   Latar Belakang
            Dalam melakukan usaha pertanian, seorang pengusaha atau katakanlah seorang petani akan selalu berpikir bagaimana ia mengalokasikan input seefisien mungkin untuk dapat memperoleh produksi yang maksimal. Cara pemikiran yang demikian adalah wajar mengingat petani melakukan konsep bagaimana memaksimumkan keuntungan. Dalam ilmu ekonomi cara berpikir demikian sering disebut dengan pendekatan memaksimumkan keuntungan atau profit maximization. Di lain pihak, manakala petani dihadapkan pada keterbatasan biaya dalam melaksanakan usahataninya, maka mereka juga tetap mencoba bagaimana meningkatkan keuntungan tersebut dengan kendala biaya usaha tani yang terbatas. Suatu tindakan yang dapat dilakukan adalah bagaimana memperoleh keuntungan yang lebih besar dengan menekan biaya produksi sekecil-kecilnya. Pendekatan seperti ini dikenal dengan istilah meminimumkan biaya atau cost minimization.
            Prinsip kedua pendekatan tersebut, yaitu profit maximization dan cost minimization adalah sama saja, yaitu bagaimana memaksimumkan keuntungan yang diterima petani atau seorang produsen atau seorang pengusaha pertanian. Kedua pendekatan tersebut mungkin dapat pula dikatakan sebagai pendekatan serupa tapi tak sama. Ketidaksamaan ini tentu saja kalau dilihat dari segi “sifat” atau behavior petani yang bersangkutan. Petani besar atau pengusaha besar selalu atau seringkali berprinsip bagaimana memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya melalui pendekatan profit maximization karena mereka tidak dihadapkan pada keterbatasan pembiayaan. Sebaliknya untuk petani kecil atau petani subsisten sering bertindak sebaliknya, yaitu bagaimana memperoleh keuntungan dengan keterbatasan yang mereka miliki.

I. 2   Tujuan
            Tujuannya yaitu agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami prinsip-prinsip ekonomi dalam pertanian serta bisa mengerti bagaimana cara memanfaatkan faktor produksi seefisien mungkin dan menghasilkan keuntungan yang sebesar-besarnya.

I. 3   Permasalahan
            Permasalahan yang ada yaitu tentang fungsi produksi, hasil produksi dan biaya produksi, intensifikasi pertanian dan hukum kenaikan yang semakin menurun, kombinasi penggunaan hasil-hasil pertanian, serta ekonomi dan kaitannya dengan besarnya usaha tani .
 

BAB II
PEMBAHASAN

 II.1  Prinsip - Prinsip Ekonomi Produksi Peternakan
Keberhasilan pengembangan ternak harus memperhatikan tiga aspek penting. Ketiga aspek tersebut adalah aspek teknis, ekonomi dan sosial. Dalam aspek ekonomi selalu berhubungan dengan proses produksi. Sehingga diperlukan kaidah-kaidah pemahaman mengenai prinsip ilmu ekonomi produksi peternakan.
Prinsip utama dalam ilmu ekonomi produksi yaitu suatu usaha untuk memaksimumkan keuntungan (profit maximization) dan meminimumkan biaya (cost minimization). Kedua prinsip ini merupakan pilar utama yang menentukan suatu performans dari usaha peternakan yang sedang dijalankan. Misalnya orang yang melakukan budidaya ayam broiler. Jika peternak tidak mampu menerapkan kedua prinsip tersebut maka walaupun produksi yang dihasilkan tinggi dan kualitas produksinya bagus, peternak tidak akan mampu untuk mengembangkan usaha budidayanya. Berdasarkan hal tersebut, kedua prinsip tersebut harus diaplikasikan dalam usaha peternakan, sehingga usahanya menjadi berkembang dan skala usahanya dapat ditingkatkan.
Dalam proses produksi tidak terlepas dari adanya input dan output. Input merupakan masukan yang diperlukan untuk kelangsungan proses produksi sedangkan output adalah hasil keluaran dari proses produksi akibat penggunaan input. Produk marginal (PM) merupakan jumlah ouput dibagi dengan jumlah input. Sedangkan tambahan ouput yang dihasilkan dari penambahan satu unit input variabel disebut Marginal Physical Product (MPP). MPP = ΔQ/ΔX1.
Proses produksi merupakan proses yang cukup komplek. Dalam proses produksi dikenal tiga kondisi, yaitu:
·         Increasing productivity yaitu suatu kondisi dimana jika tambahan input akan mengakibatkan tambahan output yang semakin menaik.
·         Constant productivity yaitu suatu kondisi dimana jika tambahan input akan mengakibatkan tambahan output yang tetap.
·         Decreasing productivity yaitu suatu kondisi dimana jika tambahan input akan mengakibatkan tambahan ouput yang menurun.
Elastisitas produksi, efisiensi penggunaan input dan fungsi produksi Cobb-Douglas merupakan hal penting yang harus dikaji dalam prinsip ekonomi produksi peternakan. Ketiga faktor tersebut yaitu:
·         Elastisitas Produksi yaitu elastisitas produksi sering disimbolkan dengan EP. Elastisitas produksi merupakan perubahan dari output akibat dari persentase perubahan input.
                             Rumusnya:
                                      EP = ΔY/Y atau ΔX/X
                                      EP = ΔY/ΔX
                                 Keterangan:
                                     EP = Elastisitas Produksi
                                     X = Input
                                     Y = Output
·         Efisiensi Penggunaan Input yaitu efisiensi penggunaan input dapat disebut juga dengan efisiensi harga atau allocative efficiency. Efisiensi penggunaan input dapat dicapai jika Nilai Produk Marginal (NPM)/harga input (Px) = 1. Jika NPMx/Px > 1, maka penggunaan input belum efisien sehingga input harus ditambah. Sedangkan jika NPMx/Px < 1, maka penggunaan input tidak efisien sehingga input perlu dikurangi.
·         Fungsi Produksi Cobb-Douglas yaitu fungsi produksi Cobb-Douglas adalah suatu fungsi atau persamaan yang melibatkan dua atau lebih variabel, dimana variabel yang satu disebut dengan variabel terikat/yang dijelaskan (Y) dan yang lain disebut variabel bebas/yang menjelaskan (X).
II.2  Fungsi Produksi
fungsi produksi adalah fungsi yang menentukan output dari perusahaan untuk semua kombinasi masukan.
Everett dan Ebert (1992:5) memberikan definisi atau pengertian fungsi produksi dengan mengatakan bahwa “fungsi produksi merupakan suatu kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang, mengubah sesuatu yang nilainya lebih rendah menjadi sesuatu yang memiliki nilai lebih tinggi dengan menggunakan sumber daya yang ada, seperti bahan baku, tenaga kerja, mesin dan sumber-sumber lainnya, sehingga produk yang dihasilkan dapat memberikan kepuasan pada konsumen.”

Empat fungsi terpenting dalam fungsi produksi dan operasi adalah:
·         Proses pengolahan, merupakan metode atau teknik yang digunakan untuk pengolahan masukan (inputs),
·         Jasa-jasa penunjang, merupakan sarana yang berupa pengorganisasian yang perlu untuk penetapan teknik dan metode yang akan dijalankan, sehingga proses pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
·         Perencanaan, merupakan penetapan keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan produksi dan operasi yang akan dilakukan dalam suatu dasar waktu atau periode tertentu.
·         Pengendalian atau perawatan, merupakan fungsi untuk menjamin terlaksananya kegiatan sesuai dengan yang direncanakan, sehingga maksud dan tujuan untuk penggunaan dan pengolahan masukan (inputs) pada kenyataannya dapat dilaksanakan .
 Fungsi produksi pertanian
.Fungsi produksi adalah suatu fungsi yang menghubungkan antara produksi yang dihasilkan dengan faktor produksi Y= f(X1, X2,...Xn). Bila faktor produksinya satu Y=f(X) bisa digambarkan dalam grafik sbb.: 
Fungsi Produksi Neoklasik
Suatu fungsi produksi yg menggambarkan hubungan antara input dan output, mulai dari tanpa input lalu ditambah sampai jumlahnya banyak, outputnya akan naik dg tingkat kenaikan yg semakin meningkat, sampai titik tertentu (ttk belok), kemudian naik dg tingkat kenaikan yg semakin berkurang, produksi mencapai maksimum dan lalu turun.

Fungsi Produksi dengan 2 atau Lebih Input
  Variabel : isoquant, expantion path, isocline, ridgeline,          pseudoscale  line
  Isoquant : garis yang menghubungkan titik-titik kombinasi    penggunaan input X1 dan X2 yang menghasilkan jumlah produksi yang sama.
  MRTSx1x2 = besarnya input X2 yang harus dikurangi, bila X1 ditambah i unit agar produksinya masih tetap.
  Isocost : garis yang menghubungkan kombinasi input X1 dan X2  yang bernilai biaya yang sama.
  

II.3  Hukum Kenaikan Hasil Yang Semakin Berkurang
            Dalam proses produksi dikenal hukum  kenaikan hasil produksi berkurang ( law of diminishing returns ) disingkat dengan LDR.
LDR berbunyi sebagai berikut :
            Bila suatu faktor produksi ditambah terus dalam suatu proses produksi, cateris paribus, maka mula-mula terjadi kenaikan hasil, kemudian kenaikan hasil itu menurun, lalu kenaikan hasil nol dan akhirnya kenaikan hasil negatif.”
Dalam LDR terdapat istilah-istilah sebagai berikut :
·         TP ( total product ) atau produksi total yaitu jumlah produksi pada level pemberian input tertentu. Input adalah faktor produksi atau bagian unsur faktor produksi, misalnya faktor pupuk adalah bagian dari faktor produksi modal, luas lahan bagian dari faktor produksi alam.
·         AP ( average product ) hasil rata-rata atau produksi rata-rata yaitu jumlah hasil dibagi jumlah input yang dipakai.
·         MP ( marginal product ) atau produk marginal yaitu kenaikan hasil yang disebabkan oleh kenaikan atau pertambahan satu unit input.

II.4   Kombinasi Kenaikan hasil produksi
Secara umum dapat dikatakan apabila penggunaan faktor produksi variabel relatif masih sedikit dipergunakan dibandingkan dengan penggunaan faktor produksi tetapnya, akan terjadi kenaikan hasil bertambah (increasing return to scale), dan sebaliknya bila penggunaan faktor produksi variabel relatif lebih besar dibandingkan dengan faktor produksi tetapnya, akan terjadi kenaikan hasil berkurang (decreasing return to scale).
Kombinasi berbagai fase produksi ini biasanya terjadi untuk berbagai jenis proses produksi, baik pabrik, pertanian maupun peternakan. Karena terjadi secara umum, maka terbentuk apa yang dinamakan dengan Hukum Kenaikan Hasil Yang Makin Berkurang atau “The Law Of Diminishing Return”
Ø  Hubungan fisik antarkomoditi
Berbagai komoditi yang di produksikan oleh petani dapat mempunyai hubungan fisik yang berbeda. Komoditi-komoditi itu dapat merupakan:
1. Komoditi gabungan (joint product)
2. Komoditi yang bebas bersaing (competitive independent products substitutes)
3. Komoditi komplementer, atau
4. Komoditi suplementer (tambahan)
Ø  Komoditi gabungan
Kalau dua atau lebih komoditi merupakan komoditi gabungan berarti komoditi-komoditi tersebut bersama-sama keluar dari satu proses produksi. Misalnya dedak atau katul dari penggilingan padi yang keluar bersama beras.
Ø  Komoditi yang bebas bersaing (substitute)
Dalam hal ini maka komoditi-komoditi yang bersangkutan berdiri sendiri dan bahkan saling bersaing. Ini berartri bahwa kalau sudah di putuskan menghasilkan komoditi yang pertama maka komoditi yang kedua tidak dapat lagi di hasilkan, atau dapat pula dikatakan bahwa kenaikan jumlah produksi barang yang satu berarti penurunan jumlah produksi barang kedua. Kalu petani sudah memutuskan menyewakan tanahnya kepada pabrik gula untuk di Tanami tebu maka ia tidak lagi dapat menanaminya dengan padi. Disamping ada faktor-faktor non-ekonomi yang menyebabkan petani memutuskan salah satu tanaman misalnya karena peraturan rayoneering atau peraturan lain yang tidak dapat dielakkan petani, tetapi pada umumnya faktor-faktor ekonomi memegang peranan yang penting.
Ø  Komoditi komplementer
Bentuk hubungan yang ketiga antar komoditi adalah hubungan komplementer. Dalam hal yang demikian maka kenaikan produksi satu komoditi tidak menurunkan melainkan menaikan produksi lainnya. Dalam pertanian hal demikian biasanya terjadi tidak sekaligus dalam waktu yang sama tetapi dalam beberapa waktu (musim) dalam satu tahun.
Ø  Komoditi suplementer
Sifat hubungan yangh suplementer berada di antara sifat hubungan yang bersaingan dan komplementer. Ini berarti bahwa produksi satu komoditib dapat di tambah tanpa mempunyai pengaruh mengurangi atau menambah produksi komoditi lainnya. Juga dalam hal ini kejadiannya biasanya dalam beberapa waktu yang berbeda. Dua istilah teknis yang menggambarkan hubungan antara beberapa komoditi tersebut diatas yaitu opportunity cost dan elasticity of substitution. Opportunity cost adalah biaya yang harus di tanggung petani karena telah tidak menggunakan kesempatan terbaik (opportunity) yang dapat di pilih baik untuk menanam maupun untuk mengerjakan sesuatu. Penertian elasticity of substitution yaitu persentase perubahan produksi barang yang satu di bagi dengan persentase perubahan produksi barang lainnya.

II.5 Macam – Macam Produksi
·         Produksi Tetap
                        Faktor Produksi Tetap (Fixed factor of production), yaitu faktor produksi yang sifatnya tidak habis dipakai dalam satu periode produksi serta relatif tidak dipengaruhi oleh jumlah produk yang dihasilkan.
          Contoh: kandang, peralatan tahan lama, kendaraan, mesin pelet dan lain-lain.
·         Produksi komplementer
             Bila pemakaian faktor produksi yang satu lebih besar dari seharusnya yang tidak akan mempengaruhi produk yang dihasilkan.

·         Produksi bersaing
            Maksud dari jenis produksi bersaing ini yaitu suatu produsen yang bersaing dengan produsen lainnya baik itu bersaing dari segi kualitas produksi maupun harga.

II.6  Hubungan Input- Input
                Hubungan bersifat faktor-faktor atau input-input atau saling substitusi terjadi bila lebih dari satu faktor bersifat variabel. Secara matematis  hubungan fungsi produksi tersebut digambarkan sebagai berikut :
Y = f (X1, X2/X3, X4,….Xn)
Dimana dua faktor yaitu X1 dan X2 bersifat variabel dan yang lain bersifat tetap. Di dalam penggunaan dua faktor dalam proses produksi perlu dicari:
·         Kombinasi yang optimal dari pemakaian kedua input untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal
·         Kombinasi yang memberi least cost atau biaya termurah untuk suatu output tertentu.
·         Dalam bidang peternakan kombinasi dua input dapat berupa substitusi antara pakan konsentrat dengan pakan hijauan/jerami pada pemberian pakan untuk ruminansia, juga dapat kombinasi  antara ternak dengan traktor dalam pengolahan tanah.

II.7 Ekonomi dan Besarnya Usahatani
Dalam usaha meningkatkan hasil produksi total tidak hanya salah satu faktor produksi saja yang di tambah tetapi sekaligus semua faktor prduksi di naikan dalam perbandingan yang sama dua kali, tiga kali atau di tambah dengan masing-masing 50%. Dalam keadaan yang demikian maka kita tidak berbicara mengenai hubungan-hubungan proporsi melainkan hubungan-hubungan skala (scale relationship) yang berarti bahwa kini luas atau besarnya usaha tani di perbesar dengan suatu pengali tertentu.
ü  Efisiensi skala produksi
Kalau semua faktor produksi di tambah sekaligus maka hasil produksi akan naik. Ilmu ekonomi produksi berminat untuk mempelajari apakah kenaikan hasil prduksi itu dengan laju yang menaik, konstan atau menurun. Jika laju kenaikan itu menaik maka peristiwa itu di sebut efisiensi skala produksi yang menaik (inereasing return t scale) dan kalau efisiensi skala kenaikan hasil prduksi hanya sebanding atau tetap sama dengan hasil sebelumnya maka ini berarti efisiensi skala prduksi adalah tetap (konstant return t scale), sedangkan kalau kenaikan hasil prduksi menurun disebut efisiensi skala prduksi yang menurun (decreasing return to scale).
Dalam perusahaan-perusahaan pertanian besar ini kita sering menemukan istilah tidak efisien karena terlalu kecil dan untuk mencapai break-even-point (dimana biaya-biaya dapat di tutup leh penghasilan-penghasilan) di katakana harus di produksi sejumlah hasil minimum tertentu dengan faktor-faktor produksi minimum tertentu pula. Di dalam usaha tani kecil prinsip demikian dapat di terapkan pada keperluan adanya koperasi atau kerja sama di antara beberapa petani dalam menggunakan atau membeli alat-alat produksi tertentu.
Efisiensi skala produksi ini tidak saja penting bagi petani perseorangan atau kelompok petani dalam sebuah desa tetapi penting pula bagi bangsa secara keseluruhan yang berkepentingan agar penggunaan sumber-sumber ekonomi yang dimiliki seluruh bangsa dapat di atur seefisien mungkin. Berhubungan erat dengan masalah ini dalam pertanian adalah mengenai perbandingan efisiensi usaha tani besar dan usaha tani kecil. Keuntungan dan kerugian masing-masing sebenarnya tidak dapat di tentukan secara umum. Faktor terpenting yang sangat menentukan adalah macam tanaman dan hasil pertanian atau peternakan yang bersangkutan.


BAB III
PENUTUP

1.Kesimpulan
Dari makalah ini dapat ditarik kesimpulan bahwa :
·         fungsi produksi yaitu suatu fungsi yang menunjukkan hubungan antara hasil produksi fisik (output) dengan faktor-faktor produksi input).
·          efisiensi produksi yaitu banyaknya hasil produksi fisik yang dapat di peroleh dari satu kesatuan paktor produksi (input). Pada setiap akhir panen petani akan menghitung berapa hasil bruto produksinya yaitu luas tanah di kalikan hasil per kesatuan luas. Hasil itu harus di kurangi dengan biaya-biaya yang harus di keluarkan. Setelah biaya-biaya tersebut di kurangi barulah petani memperoleh hasil bersih (hasil netto).
·          intensifikasi adalah penggunaan lebih banyak faktor produksi tenaga kerja dan modal atas sebidang tanah tertentu untuk mencapai hasil produyksi yang lebih besar. Ekstensifikaasi adalah perluasan tanah pertanian dengan cara mengadakan pembukaan tanah-tanah pertanian baru.
·         penyebab ekonomi usaha tani memproduksi lebih dari satu komoditi saja , yaitu untuk mendapatkan hasil produksi yang optimal dari sawah atau ladangnya yang sangat sempit. Selain itu karena umur tanaman-tanaman yang bersangkutan tidak sama, maka ini berarti menjamin tersedianya bahan makanan sepanjang tahun.

2.  Saran
Seorang petani harus memegang prinsip-prinsip ekonomi dalam pertanian agar dalam usaha tani dapat menguntungkan. Dalam usaha tani, seorang petani sebaiknya mengalokasikan input seefisien mungkin dan memperoleh produksi yang maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2009. Prinsip Ekonomi Produksi Pertanian.http://www.ilmu peternakan.com
/2009/05/prinsip-ekonomi-produksi-pertanian.html


Ridho.2010. Konsumen dan Produsen. http://generasikertasmaya. blogspot. com/ 2010/05/konsumen-dan-produsen.html

1 komentar:

  1. Thanks Infonya, admin.

    Untuk mencari referensi website pertanian dan perternakan saya sarankan untuk mengunjungi website ini ya min.


    Fredikurniawan.com

    ilmupeternakan.web.id

    BalasHapus